Rokok Arab, atau biasa dikenal di
Indonesia dengan nama Shisha, saat ini menjadi trend gaya hidup masyarakat di
perkotaan. Ini terlihat dari banyaknya kedai shisha yang buka di mall, atau
juga kafe tempat berkumpulnya anak muda.
Aroma buah-buahan segar, bahkan juga bunga yang sengaja dicampurkan pada tembakau yang dihisap pada pipa shisha yang panjang, membuat banyak orang berfikir bahwa merokok shisha tidak berbahaya.
Padahal satu kali hisapan shisha, mengandung zat berbahaya yang sama dengan 70 kali menghisap rokok biasa.
Ini disebabkan karena durasi dan jumlah tembakau yang ada pada satu tabung shisha lebih banyak dibanding dengan durasi dan jumlah tembakau yang ada pada rokok biasa
Jumlah asap yang dihirup oleh si perokok shisha pun jelas lebih banyak dibanding rokok biasa, sebab bentuk pipa shisha yang besar.
Besarnya bahkan mencapai 0,15-1 liter asap sekali hisapan. Sedangkan rokok biasa tidak sebesar itu.
Kandungan tar, nikotin dan karbon monoksida yang dihasilkan shisha pun amat berlimpah.
Jika seseorang duduk dan menghisap shisha 1 jam, maka bahayanya sama seperti orang yang menghabiskan 100 batang rokok.
Resiko penularan penyakit paru seperti TBC dan hepatitis juga lebih besar terjadi, sebab pemakaian satu tabung shisha yang bersama-sama membuat kuman dan bakteri mudah berpindah.
Aroma buah-buahan segar, bahkan juga bunga yang sengaja dicampurkan pada tembakau yang dihisap pada pipa shisha yang panjang, membuat banyak orang berfikir bahwa merokok shisha tidak berbahaya.
Padahal satu kali hisapan shisha, mengandung zat berbahaya yang sama dengan 70 kali menghisap rokok biasa.
Ini disebabkan karena durasi dan jumlah tembakau yang ada pada satu tabung shisha lebih banyak dibanding dengan durasi dan jumlah tembakau yang ada pada rokok biasa
Jumlah asap yang dihirup oleh si perokok shisha pun jelas lebih banyak dibanding rokok biasa, sebab bentuk pipa shisha yang besar.
Besarnya bahkan mencapai 0,15-1 liter asap sekali hisapan. Sedangkan rokok biasa tidak sebesar itu.
Kandungan tar, nikotin dan karbon monoksida yang dihasilkan shisha pun amat berlimpah.
Jika seseorang duduk dan menghisap shisha 1 jam, maka bahayanya sama seperti orang yang menghabiskan 100 batang rokok.
Resiko penularan penyakit paru seperti TBC dan hepatitis juga lebih besar terjadi, sebab pemakaian satu tabung shisha yang bersama-sama membuat kuman dan bakteri mudah berpindah.
Ada 3 tipe rokok Arab dari Timur
Tengah
itu yang dites. Tipe 1 shisha dengan karbon
ringan berjumlah sedikit. Tipe 2 shisha dengan
karbon ringan berjumlah banyak.
Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervo-
Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok
lume sedikit.
Lalu ada 3 parameter yang
digunakan sebagai
ukuran
perbandingan
dengan rokok,
yakni
jumlah tar, karbon
monoksida,
dan nikotin.
Untuk 70 liter asap
yang yang diproduksi
shisha, tar yang
terkandung pada tipe 1 adalah
319 miligram, atau 32 kali melewati
batas yang ditetapkan Eropa untuk sebatang
rokok.
Sementara shisha 2 mengandung tar
266 miligram, atau 27 kali melebihi batas
rokok. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung
tar 1.023 miligram, atau 102 kali
melebihi batas rokok.
Karbon monoksida yang terkandung
pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi
batas rokok, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan
tipe 3 sebanyak 52 kali.
Kadar nikotin yang terkandung pada
shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang
rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6
batang rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar